Pandai sekali kamu berkata kata
Menguak yang tersingkap
Dan mengurai huruf demi huruf
Bahkan kata demi kalimat
Pandai sekali kamu berkata kata
Meneliti, namun tidak menciptakan
Menguliti, namun tidak memulai pada awalnya
Memecahkan yang tidak pernah terpecahkan
Dibalik pandainya kata-katamu
Dan dibalik keinginan tahumu,
Tindakanmu mandul, dan aksimu hampa
Demam panggung dan latahmologi melandamu
Ketika kamu mulai melangkah
Dan kamu mulai menapak,
Jalan kembali tak lagi ada,
Yang tersisa hanyalah pilihan tanpa pilihan
Dan pendapat tanpa kesimpulan
Lama aku terjerembab,
Mengangga dalam mulut got, berbau busuk
Dan ketika aku tersadar,
kakiku telah di kepala, dan kepalaku berpindah ke kaki
Tak ada yang merendaku
Dan kehancuran menantiku
Karena aku hanya berkata namun tak berbuat
Aku hanya mengecam namun tak berprilaku
Ketika kutanya,apalah gunanya,
Kamu berkata meluruskan yang bengkok…
Namun ketika kukatakan dalam ujarku,
Mereka berkata luruskanlah diri bengkokmu
Jika pancaran air terpecah berai,
Maka kembang api tak akan pernah berbunga di langit
Jika hatimu kelu, atau pilu
Maka alur dalam setapakmu akan layu
Apa yang kulakukan adalah menembus keheningan
Bersimpuh dalam ratapan
Berkata dalam ruang hampa
Dan ber-asa dalam setitik cahaya
07 June 2013
0 komentar:
Posting Komentar