Kamu selalu mencari salahku,
Sedang aku tak pernah menyalahkanmu
Kamu selalu berbicara tentang aku,
Namun tak sekalipun kusebut namamu..
Kamu selalu merasa benar,
Sedang aku adalah kebenaran itu sendiri
Kamu selalu mengecam aku,
Sedang aku sangat mengasihimu
Kamu selalu marah dan murka
Tapi aku penuh kasih dan cinta
Kamu membawa pedang,
Sedang aku membawa bunga
Untuk apa kamu berucap, kalau tak kau mengerti artinya
Sedang aku tidak berucap, namun aku justru bertindak
Kata itu tidak menyelamatkan
Apalagi membawa perubahan
Kamu menyekap,sedang aku mengungkap
Kamu membunuh, namun aku bangkit dari kematian
Yang kelam semakin kelam,
Dan yang putih akan selamanya suci
Biarkan aku merintih,
Disaat kamu tertawa
Biarkan aku bersedih dalam dukacita
Dikala kamu malah bersukacita
Namun hatiku bukan hatimu
Dan pikiranku bukan pikirmu
Sekalipun aku ditindas, aku tak kan pernah menggilas
Karena bagiku, kamu hanyalah benang yang putus
Yang tak bertuju dan tak berarah
Kamu terus membutakan matamu,
Walau sebenarnya kamu telah dicelikkan
Kamu terus membodohi dirimu
Walau kamu telah diberi pengetahuan
Sungguh, kamu hanyalah sekumpulan pencemooh
Yang terus memfitnah, dan terus menghina
Namun aku terus berkarya
Membuktikan bahwa kebenaran akan terbuka
Kematian tak menakutkanku
Juga penyiksaan tak akan menghentikanku
Sekalipun kamu merajam aku
Atau memberengusku
Karena jiwaku bukan milikmu
Dan takdirku, bukanlah nasibmu
Dalam lunglai kamu berlantang
Dalam kokoh, aku justru bersimpuh
Itulah bedanya aku, dengan kamu
Itulah gunanya aku dan sia-sianya kamu
Aku ada, kamu pun ada
Aku tinggal, sedang kamu akan sirna, dan juga binasa
Aku kokoh berdiri, sedang kamu goyah berlari
Mari ulurkan tanganmu
Agar kematian tak merenggutmu
Dan kesirnaan tak akan mendatangimu
Karena aku tahu, kamu hanyalah orang dungu
Yang tidak tahu, namu berlagak tahu
Yang tidak mengerti namun terus membutakan matamu
Karena kamu malu,…juga tersipu
Tentang kebejatanmu, dan kekotoran pandangan hidupmu
Namun semua bisa berakhir,
Kalau kamu mau meraih tanganku,
Dan mau mengakui kesalahanmu,
Walau seribu cibiran akan menerpamu,
Namun kedamaian surgawi telah menantimu
Sekarang semuanya ada pada keputusanmu
Karena setiap langkah kakimu
Menentukan masa depan hidupmu….
Yang bijaksana, akan mengerti
By smile
02 June 2013
The other dаy, whіle I waѕ at work, my couѕіn stolе my iPaԁ and
BalasHapustested tο see if it can surviѵe a 25 foot droρ,
just so she can be a youtube sensatiοn.
My iPad is now destroyed and she has 83 viеws. Ӏ know
thіs is еntirеlу off topic but I hаԁ to share іt with someone!
Hеre iѕ my blog - 24 hour Emergency Plumbers in Solihull
i like puisi
BalasHapus