Walaupun tak pernah kita sukai, tapi harus kita jalani, dan akhirnya kita hadapi.Kematian adalah suatu peristiwa berhentinya kehidupan. Mati adalah akhir dari hidup. Tapi karena mati-lah kita akan memperoleh kehidupan yang sejati.
Ketika kita hidup dan kita ‘mematikan ‘ kehidupan kita,sebenarnya kita membekali kematian itu untuk memperoleh kehidupan. Karena kematian demi kehidupan yang lebih baik, adalah suatu perbuatan bijaksana setelah kita tahu akan ada kehidupan yang lebih berharga setelah kematian.
Kematian dalam dunia dan kematian dalam diri manusia.
Diam dan tak bergerak
Berhenti dan tak bernafas
Kehidupan pergi, menjauh, lari,……
Mati.
dan kemudian terhenti
Darah tak mengalir, membeku
Tertinggal tubuh terbujur kaku
Yang juga membiru
Ketika helaan tak terdengar
Mata menutup rapat terpejam
Mati.
Mati,
Tak bisa terjadi tanpa
Hidup.
Dan kehidupan pasti berujung pada
Mati.
Sebatas nalar menghayal
Tak pasti namun terjadi
Tanpa kompromi dan juga janji
Ketika datang tak bisa dihindari
Ketika pergi, tak hanya suka dan puji.
Itulah
Mati.
Ketika mati dikatakan mati
Dan mati adalah tidak hidup,
Bagaimana mati yang tidak pernah mati?
Atau hidup setelah hidup?
Angkasa boleh ditaklukannya
Planet boleh didudukinya
Bahkan bencana bisa ditanggulanginya
Tapi tidak dengan MATI.
Mati jasmani, itu yang selalu terjadi
Mati hanya jembatan penuh arti
Boleh kau lukai badan ini
Sehingga aku mati
Tapi tidak dengan jiwa dalam balutan raga
Tidak dengan tangan bersimbah darah
Atau dengan nanah borok dan luka
Atau hanya dengan alat bikinan manusia
Mati yang tak mati.
Dan bagiku mati hanya karena aku hidup
Hidup dalam kematian,dan mati dalam kehidupan
Jika akhlak-ku serendah tanah yang diinjak orang
Dan hidupku tak lebih baik dari seorang penjahat,
Apa artinya hidup yang sebenarnya mati?
Dan apa gunanya mati itu datang karena sebenarnya tlah lama mati?
Untuk apa kematian diatas kematian?
Untuk apa kematian bukan dalam kehidupan?
Pada tubuh hina, fana ini
Aku hidup
Dan ketika aku berkata hidup pada tubuh nista ini
Aku sebenarnya telah mati.
Memisahkah kehidupan dari kematian
Mendapatkan kehidupan dengan ,menjauhkan kematian
Mendapatkan kematian dari menjalani kehidupan
Perlukah jika kau merasa hidup, padahal kau mati
Tapi kau mematikan kehidupan yang sebenarnya kau lebih hidup dari yang hidup?
Seseorang menyukai dan mendambakan kehidupan surgawi,
Tapi tak mau mati
Mendambakan untuk menuju surga
Tapi takut mati
Bergunakah kematian bagi kehidupan setelah hidup?
Hanya mengejar kematian
Dan kematian lari daripada ku, ketika aku mencoba hidup
Perlukah hidup itu?
Tentu saja tidak seperlu mati.
Tatkala hidup itu jauh lebih berharga daripada mati,
Tak perlukah mati itu?
Dari hidup menjadi mati
Ataukah asamu melebihi kodratmu?
Atau dalam hidup seperti orang mati?
Jika seseorang berkata,
Kau mati padahal Kau Hidup
Apa yang terjadi?
Aku mati agar mereka tetap hidup
Berartikah kehidupan itu melebihi kematian
Sampai seseorang rela menyerahkan nyawanya dan mati,
Hanya karena ingin kita hidup dan tak mati?
Dan bila diantara orang mati Ia hidup
Dan diantara yang hidup Ia menjadi mati
karena kehidupan kita, perlukah hidup itu melebihi mati?
Kamu sudah mati karena dosa dosa yang telah kamu perbuat,
Kamu sudah mati karena pelanggaran pelanggaran yang erap kali kamu lakukan
Perlukah kita mati lagi jika dikatanNya kita telah mati?
Dan yang bebal yang memungkiri
Jika mati yang dimatikan kematian - mati,
Berolehkah hidupmu daripadanya?
Sekali berarti, kemudian mati
Tak bagi Dia yang ‘tak pernah mati’
Sekali berarti kan selalu hidup walau sudah mati.
Indahkan kematian karena jembatan menuju hidup?
Agar kau beroleh kehidupan tanpa kematian?
Atau lebih baik kau hidup, tanpa memikirkan mati yang membawa hidup?
MATI.
Tidak selalu mati, dengan tanda titik.
MATI.
Hanya untaian huruf dalam kata, dunia.
MATI.
Oleh karena mematikan kehidupan yang membawa mati
MATI.
Dalam dunia terbawah tempat ratap dan kertak gigi
MATI.
Bagiku untuk hidup kembali.
Puisi mati yang hidup
Dan puisi yang hidup tapi tak mati
.......dari seorang smile
Yang mengharap mati untuk beroleh hidup sejati
Walau berusaha untuk tak takut mati
Dalam menyongsong hari yang pasti terjadi.
Berilah kekuatan agar mati
Tak menjadi momok berarti
Aku kagum dengan kata-katamu;
BalasHapusMembacanya seperti melihat jalan hidupku sendiri...
Hai, Jeane Yosefa Tine,...Thanks for attention, thanks for your vist,....
BalasHapusSaya masih belajar menulis puisi, dan itu tercipta mengalir seperti air,....
thanks a lot Jeane,...
Kereen :)
BalasHapussaya suka dengan semua puisi2 anda :)
Izin aku copy puisinya :)
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus