CATATAN DARI PENULIS

Blog ini berisi tentang kumpulan puisi yang ditulis dan dibuat langsung oleh smile.

smile menyukai puisi, dan hanya bisa mengekspresikan diri melalui untaian kata dalam kalimat puisi.

Puisi yang bercerita tentang CINTA, KEBENCIAN,EMOSI,RENUNGAN,KESEDIHAN,HARAPAN, ANGAN DAN CITA CITA, PUJIAN ,DAN SEMUA ASPEK YANG TERJADI DALAM KEHIDUPAN.

Walau smile bukanlah siapa siapa dan bukanlah penyair kenamaan, tapi smile akan tetap dan terus berpuisi, dan bagi yang ingin mengunggah atau mengkopinya silahkan, asal meninggalkan pesan di kotak pesan atau mengirim email ke :
mr_smile333@yahoo.com
, dan semoga semua puisi yang telah ada dan akan terus ada, bisa menjadi inspirasi buat semua pengunjung setia blog smile " KUMPULAN PUISI-smile"

MengCopas tanpa ijin adalah suatu perbuatan memalukan yang menodai laskar pelangi anak bangsa.....


Terimakasih,
Salam Hangat



WORD of SMILE

Start every day with a smile and get it over with. ~W.C. Fields

A smile is an inexpensive way to change your looks. ~Charles Gordy

The robbed that smiles, steals something from the thief. ~William Shakespeare, Othello

Beauty is power; a smile is its sword. ~Charles Reade

A smile is the universal welcome. ~Max Eastman

You're never fully dressed without a smile. ~Martin Charnin

It takes seventeen muscles to smile and forty-three to frown. ~Author Unknown

All the statistics in the world can't measure the warmth of a smile. ~Chris Hart

Peace begins with a smile. ~Mother Teresa

peace,
smile

KUMPULAN PUISI BUATAN ASLI LASKAR PELANGI ANAK BANGSA

.

Selasa, 09 Juli 2013

DARI DEBU KEMBALI MENJADI DEBU!

Tak perlu kau tunjukkan imanmu
Tak perlu kau pertontonkan sebagai suatu kebanggaan di depan aku
Tapi bersujud sajalah, menyebut besar namaNya,
Dengan kunci pintumu, masuk dalam ruangmu,tanpa semua orang harus tahu.

Tak perlu kau sibukkan aku, disaat itu adalah kesibukanmu
Tak perlu kau hunuskan pedang, untuk membela yang tak patut kau bela.
Karna kamu kecil bagai pasir berserak, dan debu yang tertiup angin

Jika kamu merasa besar, jadilah kecil dihadapan Tuanmu
Janganlah kau bawa amarah, ketika kau lantunkan ayat syurga.
Janganlah kau cabik-cabik kebebasan, karna dunia ini bukan hanya untukmu semata

Janganlah kau bersembunyi dibalik jubahmu,atau dibalik busanamu
Karna perlu kamu tahu, busanamu tak menyelamatkanmu
Dan sandangmu, tak bisa menyembunyikanmu dari kesirnaan.

Jangan kau pikir dengan ,melantunkan kata, kamu mendapat pahala,
Karna kalau kamu tak mengerti artinya, itu bodoh semata
Atau tak kau amalkan isinya, buat apa, Percuma!

Kamu minta ucapanku, ketika harimu tiba,
Namun kau diam seribu bahasa, ketika hariku tiba
Kamu selalu berkata ini aku, dan tak peduli siapa orang selain kamu

Kamu selalu berkata tentang kebersihan,padahal hatimu kotor seperti sampah
Dengkimu sedalam samudera,dan intimidasimu bagai tirani besi
Engkau menyangkal aku, namun selalu membicarakan aku

Engkau membengkokkan jalan yang lurus,
Dan membutakan matamu sendiri
Kamu tidak cerdik seperti ular, dan tidak tulus seperti merpati

Karena hatimu kelam segelap malam
Dan dengkimu merah, semerah kirmizi

Kamu terus membutakan dan membutakan
Baik matamu, maupun mata hatimu
Karena kamu takut, kebenaran akan mencabik dagingmu
Dan menyayat para leluhurmu

Kamu buta dan juga tuli
Tak ada obat untuk menyadarkanmu.
Hingga akhir akan datang, dan awal akan bermula
Kita lihat siapa yang menang, dan siapa yang kalah

Kita lihat, siapa yang bertahan, dan siapa yang akan sirna.
Karena kebebalanmu, menguasai hati dan pikiranmu
Sehingga dungumu tak pernah berangsur sirna
Karna selamanya kamu akan terperosok, tanpa pernah mau mendaki naik
Entah apa julukan yang pantas untuk kuberikan padamu
Sibebal dari Barat?
Sibodoh dari Utara?
Sisesat dari Timur?
Atau Sipandir dari Selatan?

Masih banyak jalan menuju Roma,
Pepatah itu terkecuali untukmu
Carilah Ilmu, walaupun sampai ke negeri Cina
Itu pun sia-sia untukmu

Arahmu tak bertuan, kekiri ketika kekanan
Ke utara ketika ke selatan,
Ke barat ketika ke timur
Ke atas ketika hendak kebawah
Ke belakang, ketika hendak ke depan

Galilah lubangmu,
Hembuskanlah nafas terakhirmu
Menyatulah dengan tanahmu, dalam sanggahan bambu
Karena kamu, akan sirna tak bersisa…

Hanya itu yang pantas untukmu,….
Dari debu kembali menjadi debu!



LASKAR PELANGI ANAK BANGSA's Blog