CATATAN DARI PENULIS

Blog ini berisi tentang kumpulan puisi yang ditulis dan dibuat langsung oleh smile.

smile menyukai puisi, dan hanya bisa mengekspresikan diri melalui untaian kata dalam kalimat puisi.

Puisi yang bercerita tentang CINTA, KEBENCIAN,EMOSI,RENUNGAN,KESEDIHAN,HARAPAN, ANGAN DAN CITA CITA, PUJIAN ,DAN SEMUA ASPEK YANG TERJADI DALAM KEHIDUPAN.

Walau smile bukanlah siapa siapa dan bukanlah penyair kenamaan, tapi smile akan tetap dan terus berpuisi, dan bagi yang ingin mengunggah atau mengkopinya silahkan, asal meninggalkan pesan di kotak pesan atau mengirim email ke :
mr_smile333@yahoo.com
, dan semoga semua puisi yang telah ada dan akan terus ada, bisa menjadi inspirasi buat semua pengunjung setia blog smile " KUMPULAN PUISI-smile"

MengCopas tanpa ijin adalah suatu perbuatan memalukan yang menodai laskar pelangi anak bangsa.....


Terimakasih,
Salam Hangat



WORD of SMILE

Start every day with a smile and get it over with. ~W.C. Fields

A smile is an inexpensive way to change your looks. ~Charles Gordy

The robbed that smiles, steals something from the thief. ~William Shakespeare, Othello

Beauty is power; a smile is its sword. ~Charles Reade

A smile is the universal welcome. ~Max Eastman

You're never fully dressed without a smile. ~Martin Charnin

It takes seventeen muscles to smile and forty-three to frown. ~Author Unknown

All the statistics in the world can't measure the warmth of a smile. ~Chris Hart

Peace begins with a smile. ~Mother Teresa

peace,
smile

KUMPULAN PUISI BUATAN ASLI LASKAR PELANGI ANAK BANGSA

.

Sabtu, 22 Juni 2013

JERITANKU, INDONESIAKU



Waktu bergulir secepat putaran roda berpacu,
Hari berganti tak lagi terasa lama menunggu…
Hari – hari ini berganti begitu cepat, begitu kilat.

Hari Raya bertemu Hari Raya, Natal diakhiri tahun baru
Dan ketika sedikit saja berpaling kebelakang,
Maka waktu itu kembali datang, serasa berputar melewati alurnya
Begitu cepat, begitu kilat…

Dulu, Kepahlawanan terjadi dimana-mana.
Dan demam berbuat kebajikan tersebar ke seluruh pelosok negeri.
Indonesia bangsa yang gila!
Gila akan keramahtamahan dan kemuliaannya..
Menolong sesama tanpa berpikir sepanjang pelangi diufuk langit
Membantu sesama, tanpa berpikir untung maupun rugi.

Namun kini,
Menjadi pahlawan seperti sebuah badut berdiri didepan pesta anak-anak..
Seolah lucu, ataupun tak biasa,langka, kalau kata mereka.
Bangsa yang luarbiasa, menjadi biasa-biasa saja.
Kebajikan hanyalah kenangan indah,ketika memejamkan mata…
Keramahan, terkikis habis oleh keacuhan, dan ketidakpedulian.

Siapa yang tak tahu malu,
Bukan mendapatkan sangsi sosial
Namun malahan menjadi idola, ditayangkan dibanyak media
Dielukan bagaikan jenderal kancil pulang dari medan laga
Dijadikan tamu yang dibayar mahal untuk kehadirannya..
Untuk mempertontonkan ketidakmaluannya!

Yang Gila, Tuhan selalu dibawa-dibawa
Dijadikan maskot bagi sumpah serapah manusia…
Demi Tuhan katanya,…dalam kebengisan angkara murka

Yang gila, Tuhan selalu dibawa-bawa
Dijadikan saksi bisu dalam bersumpah serapah,
Bersumpah palsu,berambisi semu!

Bahkan seorang tua,tak lagi bergigi, dan juga renta
Yang hidup dalam kemaksiatan dan lembah kekelaman
Yang hidup mengumbar nafsu seperti binatang liar,
Bercita-cita menjadi pemimpin bangsa…

Bangsa dengan figur pemimpin cabul, doyan kawin, dan gila maksiat?
Oh mama,Oh papa…
Entah hilang kemana aurat malu manusia
Tua, renta, berambisi seperti kuda!

Berdoa, dan mengingat Tuhannya, hanya tinggal fatamorgana
Dunia gaib, dunia supranatural, jadi konsumsi publik yang ruar biasa
Diminati banyak lapisan manusia
Menempati rating teratas dalam barisan acara-acara di media…

Jika yang tak ada dijadikan berhala,
Kemanakah para Pengkotbah?
Kemanakah para Pendakwah?

Jika yang muncul manusia yang bertampang iblis…
Sungguh kelamnya bangsa ini…

Alangkah malangnya negeriku tercinta,..
Negeri seribu satu mimpi,
Negeri seribu satu dongeng!

Kebobrokan dijadikan popularitas…
Para pembuat onar….
Penggila Sex…
Tukang Kawin….
Koruptor…..
Penjahat kelas teri maupun preman ibukota, MERAJALELA
Semuanya dijadikan konsumsi publik karena kurangnya berita?

Jika Adi Masardi berkata, “NEGERI PARA BEDEBAH”….
Mungkin aku juga berpikir sama,
Bahkan mungkin lebih gila,
Karena bedebah mereka, bedebah terhina di dunia…

Negeriku yang dulu membanggakan, sekarang menjadi ajang pertempuran
Pertempuran dalam menguras harta negara,
Meluluhlantakan kemakmuran bangsa demi kekayaan diri semata
Dari setiap lapisan birokrasi korup yang lupa akan akhlak mulia

Melihat wakil rakyat dan para pemeran dunia politik
Berbuat salah berdalih musibah
Permakluman namanya juga manusia,itu kata kata tak tahu malu mereka!
Menjadi senjata pamungkas yang menggugurkan caci maki
Mereka menghabiskan uang rakyat, memelaratkan bangsa,
Memanipulasi angka demi angka demi kekayaan diri semata

Menjadi Hits maker dan sumber berita..
Menjadi selebritis bukan karena tingkah laku terpuji mereka,
Namun karena kehinaan dan kekelaman perjalanan hidup manusia dorna!

Kemana lagi aku hendak mengadu,
Kalau semua tak lagi tahu malu
Kebaikan sirna tak berbekas,
Remuk tak bersisa….

Kekayaan,pesta pora, tahta dan wanita
Yang menjadi dasar negeri seribu satu malam,
Negeri seribu satu dongeng..
Menggantikan Lima sila Mulia

Inikah demokrasi?
Inikah kemerdekaan yang dulu diproklamirkan?
Oleh para pendiri bangsa, dengan tetasan darah dan airmata?
Ini potret bangsa sebesar Indonesia?

Hanya kepadaMu aku bersujud
Bersimpuh dan meratap
Untuk Pencipta langit dan bumi
Agar mengasihani dan menyadarkan bangsa ini
Sungguh, hatiku menangis, pedih perih
Sungguh, hatiku hancur berkeping keping

Ini Indonesiaku,
Ini tanah airku,
Ini tumpah darahku,
Ini jeritan piluku….


Sungguh,….
Ini jeritan hati…
Harapan doa untuk Indonesiaku,…
INDONESIA TANAH AIRKU
Disini, aku menantimu
Untuk kembali seperti dulu,
Menjadi bangsa beradab bercita cita luhur
Menjadi bangsa terhormat dengan tingkah laku mulia….

INDONESIA,…Merah darahku….
INDONESIA, kembalilah seperti dulu….

By smile
22 Juni 2013

Sabtu, 08 Juni 2013

SATU KATA SERIBU LANGKAH


Satu Kata Seribu Langkah

Pandai sekali kamu berkata kata
Menguak yang tersingkap
Dan mengurai huruf demi huruf
Bahkan kata demi kalimat

Pandai sekali kamu berkata kata
Meneliti, namun tidak menciptakan
Menguliti, namun tidak memulai pada awalnya
Memecahkan yang tidak pernah terpecahkan

Dibalik pandainya kata-katamu
Dan dibalik keinginan tahumu,
Tindakanmu mandul, dan aksimu hampa
Demam panggung dan latahmologi melandamu

Ketika kamu mulai melangkah
Dan kamu mulai menapak,
Jalan kembali tak lagi ada,
Yang tersisa hanyalah pilihan tanpa pilihan
Dan pendapat tanpa kesimpulan

Lama aku terjerembab,
Mengangga dalam mulut got, berbau busuk
Dan ketika aku tersadar,
kakiku telah di kepala, dan kepalaku berpindah ke kaki

Tak ada yang merendaku
Dan kehancuran menantiku
Karena aku hanya berkata namun tak berbuat
Aku hanya mengecam namun tak berprilaku

Ketika kutanya,apalah gunanya,
Kamu berkata meluruskan yang bengkok…
Namun ketika kukatakan dalam ujarku,
Mereka berkata luruskanlah diri bengkokmu

Jika pancaran air terpecah berai,
Maka kembang api tak akan pernah berbunga di langit
Jika hatimu kelu, atau pilu
Maka alur dalam setapakmu akan layu

Apa yang kulakukan adalah menembus keheningan
Bersimpuh dalam ratapan
Berkata dalam ruang hampa
Dan ber-asa dalam setitik cahaya




 





07 June 2013

Minggu, 02 Juni 2013

KAMU HANYALAH BAYANGAN SEMU



Kamu selalu mencari salahku,
Sedang aku tak pernah menyalahkanmu
Kamu selalu berbicara tentang aku,
Namun tak sekalipun kusebut namamu..

Kamu selalu merasa benar,
Sedang aku adalah kebenaran itu sendiri
Kamu selalu mengecam aku,
Sedang aku sangat mengasihimu

Kamu selalu marah dan murka
Tapi aku penuh kasih dan cinta
Kamu membawa pedang,
Sedang aku membawa bunga

Untuk apa kamu berucap, kalau tak kau mengerti artinya
Sedang aku tidak berucap, namun aku justru bertindak
Kata itu tidak menyelamatkan
Apalagi membawa perubahan

Kamu menyekap,sedang aku mengungkap
Kamu membunuh, namun aku bangkit dari kematian
Yang kelam semakin kelam,
Dan yang putih akan selamanya suci

Biarkan aku merintih,
Disaat kamu tertawa
Biarkan aku bersedih dalam dukacita
Dikala kamu malah bersukacita

Namun hatiku bukan hatimu
Dan pikiranku bukan pikirmu
Sekalipun aku ditindas, aku tak kan pernah menggilas
Karena bagiku, kamu hanyalah benang yang putus
Yang tak bertuju dan tak berarah

Kamu terus membutakan matamu,
Walau sebenarnya kamu telah dicelikkan
Kamu terus membodohi dirimu
Walau kamu telah diberi pengetahuan

Sungguh, kamu hanyalah sekumpulan pencemooh
Yang terus memfitnah, dan terus menghina
Namun aku terus berkarya
Membuktikan bahwa kebenaran akan terbuka

Kematian tak menakutkanku
Juga penyiksaan tak akan menghentikanku
Sekalipun kamu merajam aku
Atau memberengusku
Karena jiwaku bukan milikmu
Dan takdirku, bukanlah nasibmu

Dalam lunglai kamu berlantang
Dalam kokoh, aku justru bersimpuh
Itulah bedanya aku, dengan kamu
Itulah gunanya aku dan sia-sianya kamu

Aku ada, kamu pun ada
Aku tinggal, sedang kamu akan sirna, dan juga binasa
Aku kokoh berdiri, sedang kamu goyah berlari

Mari ulurkan tanganmu
Agar kematian tak merenggutmu
Dan kesirnaan tak akan mendatangimu
Karena aku tahu, kamu hanyalah orang dungu
Yang tidak tahu, namu berlagak tahu
Yang tidak mengerti namun terus membutakan matamu
Karena kamu malu,…juga tersipu
Tentang kebejatanmu, dan kekotoran pandangan hidupmu

Namun semua bisa berakhir,
Kalau kamu mau meraih tanganku,
Dan mau mengakui kesalahanmu,
Walau seribu cibiran akan menerpamu,
Namun kedamaian surgawi telah menantimu

Sekarang semuanya ada pada keputusanmu
Karena setiap langkah kakimu
Menentukan masa depan hidupmu….


Yang bijaksana, akan mengerti
 

By smile
02 June 2013

LASKAR PELANGI ANAK BANGSA's Blog